KUMPULAN CERPEN FIKSI CAN BE FUN FOR ANYONE

Kumpulan Cerpen Fiksi Can Be Fun For Anyone

Kumpulan Cerpen Fiksi Can Be Fun For Anyone

Blog Article

Yang membikin lelaki itu penasaran adalah kisah dalam cerpen saya itu persis dengan apa yang terjadi kepada pamannya, seorang kolektor barang antik yang telah bertahun-tahun menetap di Caraquy, Filipina, dan menikah dengan perempuan setempat.

Anak tersebut melakukan hal itu karena merasa kesal atas perlakuan mereka kepadanya. beberapa orang mengabaikan perkataan anak tersebut tapi mereka juga penasaran dengan ucapannya dan mencoba mencabut lidi itu, namun tidak seorang pun yang dapat mencabutnya.

Anjing hitam tersebut awalnya merupakan seekor anjing liar yang terlantar di jalan, hingga Maulana menemukannya dan merawatnya dengan baik.

Hingga tanpa orang sadari anak itu mencabut lidi tersebut dan keluarlah air dan menjadi mata air, semakin lama air yang keluar semakin deras hingga menenggelamkan daerah itu, hingga menjadi telaga yang di beri nama rawa pening.

Setiap hari ia berjalan sambil menjinjing tas berisi garam untuk dijual dari rumah ke rumah atau ke pasar. Pada suatu hari, di kampung tetangga ada orang meninggal. Namun, tidak ada seorang pun yang dapat memandikan dan menyembahyangkan jenazahnya. Beberapa orang diutus mencari orang yang dapat memandikan dan menyembahyangkan jenazah.

Mereka akan pergi ke pulau yang ada di tengah-tengah pantai yang tak jauh dari rumah mereka. Menggunakan kapal sewaan. Walaupun mereka masih anak SD, mereka memiliki niat yang sangat berani. Mereka berjalan bersama dengan riang sambil sesekali bercanda. 

Si Kancil ingin berjemur di bawah terik matahari. Di sana ada sungai Contoh Cerita Fiksi besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa ada yang berbunyi di perutnya.

Pada zaman dahulu, di tengah hutan di sebuah pulau terpencil, hidup seorang putri cantik bernama Laila.

“Ika, kedatanganku sama keluarga ingin mengajakmu kembali bersekolah sekaligus ikut kami ke Jakarta lagi.” kata Riska.

Kau membuka mata dengan enggan. Mencoba tersenyum tipis. “Certain,” katamu. Bagaimanapun dia lebih berhak duduk di atas kursi di sampingmu ketimbang ransel hitammu yang sesak oleh buku.

“Baiklah bila Riska dan Bapak Ibu menghendaki dan memberikan kesempatan itu pada saya, saya sangat bersyukur dan banyak mengucapkan terima kasih atas kebaikan Riska dan keluarga.” jawabnya Ika diselingi haru yang luar biasa.

Mereka hidup miskin. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Mereka berkeliling desa setiap hari. Mereka menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Kedua anak mereka pun selalu ikut bekerja.

Mawar kedua membuatku menjadi orang terkaya di negeri. Mawar ketiga ini membuatku menjadi orang terkaya di Pulau. Hahaha, berarti mawar keempat akan membuatku menjadi orang terkaya di dunia!" ucap An Li penuh ketamakan.

Akhirnya keinginan Riska terpenuhi, dan selama beberapa jam bertanya-tanya di tempat pedesaan yang pernah Riska ketahui, bisa menemukan alamat rumah Ika.

Report this page